Teori Skinner mengungkapkan bahwa ada
jenis penguatan positif dan penguatan negatif. Pengalaman pertama saya dapat
dijelaskan dengan penguatan positif, dimana ketika untuk pertama kalinya saya
memasak, masakan saya dimakan oleh kedua orang tua saya dan abang saya. Mereka memuji
masakan saya dan memakannya dengan lahap. Dalam teori Skinner, pujian dari
keluarga diikuti dengan lahapnya ketika mereka makan, menjadi penguat positif
bagi saya. Dimana penguatan positif ini adalah konsekuensi positif yang
diberikan agar menguatkan perilaku. Sehingga apa yang dilakukan oleh keluarga
saya ini menguatkan perilaku saya yaitu memasak untuk keluarga saya.
Pengalaman saya kedua dapat dijelaskan
dengan konsep penguatan negatif, dimana waktu SMP saya termasuk anak yang malas
makan. Hal itu menyebabkan saya tumbuh menjadi anak yang kurus. Karena saya
malas makan, mama saya bahkan harus menyuruh saya makan. Terkadang, suruhan itu
tidak laksanakan, sehingga mama akan terus mengoceh dan menyuruh saya makan. Dalam
teori Skinner, ocehan mama saya menjadi penguatan negatif bagi saya. Penguatan negatif
ini sendiri diberikan dengan tujuan menguatkan perilaku yang diharapkan. Dalam hal
ini, ketika saya makan, ocehan berhenti. Jadi ocehan akan berhenti ketika
perilaku yang diinginkan, yaitu makan, dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar