(10-005) Cut Rafyqa F
(10-010) Rosa Mentari P
(10-060) Ahmad Fauzi
Charlie Price, setelah ditinggal ayahnya meninggal baru menyadari
bahwa pabriknya dalam keadaan sekarat. Kemudian muncul Lauren sang pemberi
semangat, salah satu karyawannya yang akan dipecat, hingga memicu Charlie untuk
berpikir keras menyelamatkan Prince&Son yang sudah lama berdiri sejak akhir
abad 19. Akhirnya Charlie bertemu dengan seorang waria yang bernama Lola alias
Simon. Charlie akhirnya mempunyai ide untuk membuat sepatu khusus untuk para
waria dengan Lola sebagai perancangnya. Charlie pun jatuh bangun dalam usaha
membangkitkan perusahaannya.
Film ini memberi inspirasi bagi semuaorang untuk tidak
menyerah darikeadaan yang sangat sulit, karena seperti pepatah, ada banyak
jalan menuju roma, tinggal bagaimana kita berusaha.
Pembahasan:
Film ini dapat dikaitkan dengan teori Gestalt dimana
salah satu asumsi dasar perspektif gestalt mengatakan bahwa organisme merespon
keseluruhan sensoris yang tersegregasi atau gestalten ketimbang pada stimuli
spesifik atau kejadian yang terpisah atau independen. Dalam kaitannya dengan
kasus yang terjadi pada Charli dalam film Kinky Boots, Charlie mengalami
kejadian-kejadian yang membuat dia down,
mulai dari ayahnya meninggal perusahaannya terancam bangkrut, dan pegawainya
terpaksa di PHK. Disini Charlie memandang kejadian-kejadian ini dalam satu
kesatuan dimana ia menjadi sedih dan putus asa. Selain itu asumsi keempat
Gestalt mengatakan bahwa organisasi atau susunan dari stimuli di lingkungan itu
sendiri adalah suatu proses, dan proses ini memengaruhi persepsi individu. Dimana dalam film ini salah satu pegawai yang
akan di PHK oleh Charlie, Lauren sang pemberi semangat mengatakan "ini
semua salahku, apa yang harus aku lakukan?” Kata-kata ini memicu Charlie untuk
bangkit kembali lalu mengubah persepsinya dan berpikir keras untuk
menyelamatkan perusahaan dan karyawannya.
Pendekatan lain yang kami gunakan
adalah Teori Thorndike, yaitu tiga hukum belajar. Pertama, hukum efek (law of
effects) menyatakan bahwa suatu keadaan yang dialami individu akan memengaruhi
individu bertindak. Dalam hal Lola sempat menolak desain yang dibuat oleh
Charlie, hal inilah yang membuat Charlie tidak pantang menyerah dan terus
mencoba. Yang kedua, hukum latihan (law of exercise) menyatakan bahwa
pengulangan dari pengalaman akan meningkatkan respon yang benar. Kegagalan,
penolakan, dan jatuh bangun Charlie dalam membangun kembali perusahaannya,
membuat Charlie menjadi orang yang lebih tegar dan mampu menganalisis kesalahan
dimasa lampau sehingga dapat membuat sepatu yang akhirnya diminati dan laku di
pasaran.
Yang ketiga, hukum kesiapan (law of readiness), dimana
pelaksanaan tindakan dalam, merespons impuls yang kuat adalah memuaskan,
sedangkan perintangan tindakan atau memaksakannya dalam kondisi lain adalah
menjengkelkan. Dalam film ini, Charlie akan merespon kondisi dimana Lola
menolak untuk bekerja dan mendesain sepatunya dengan perasaan kesal dan
menjengkelkan. Namun, Lola akhirmya bersedia untuk mendesain dan bekerja di
perusahaan Charlie, sehingga kondisi ini direspon memuaskan dan senang.
Kesimpulannya, film ini dapat
dijelaskan dengan teori-teori belajar, dimana lingkungan dan penglaman dapat
membuat respons baru dan juga dapat menguatkan respons yang sudah ada.
Daftar Pustaka:
Gredler, Margareth E. 2011. Learning and Instruction: Teori dan
Aplikasi, Ed. 6, Cet. 1.
Jakarta:
Prenada Group.
0 komentar:
Posting Komentar