Rabu, 26 September 2012

Pengalaman Pribadi Dihubungkan dengan Fungsi Umum dan Perspektif Teori Belajar


Pengalaman berdasarkan fungsi umum teori belajar

1.      Sebagai kerangka riset
Ketika saya memasuki kuliah, saya mendapatkan banyak ilmu dan informasi baru. Tidak sedikit, mata kuliah yang memberikan tugas untuk turun lapangan. Observasi, pemberian angket untuk penelitian, dan sebagainya. Dari pembelajaran di kelas, kami dapat menegakkan kerangka riset.

2.      Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi
Misalnya ketika saya kuliah di Psikologi pada semester 2. Salah satu mata kuliah di semester 2 adalah psikologi kepribadian atau psikologi perkembangan. Psikologi kepribadian banyak membahas tentang tokoh dan teori kepribadian. Sedangkan psikologi perkembangan, banyak membahas tentang perkembangan manusia dan hal ini juga pernah saya alami sehingga lebih mudah untuk saya mengingatnya. Jadi ketika saya ujian, sesuai dengan fungsi pertama, terdapat kerangka organisasi terhadap informasi, dimana bagi saya mendapatkan nilai C+ untuk mata kuliah kepribadian sudah cukup, berbeda dengan mata kuliah perkembangan, dimana saya akan merasa cukup ketika saya mendapatkan nilai minimal B+.

3.      Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks
Misalnya ketika saya masih TK, saya dan abang saya sering bermain bersama. Suatu hari, kami merobek-robek kertas, menggumpalnya menjadi 1 bulatan, lalu melemparkannya ke dinding kamar. Lalu, kami pergi ke kamar mandi, gumpalan-gumpalan tadi kami letakkan diatas bak mandi, sehingga gumpalan itu menjad basah. Ketika kami lemparkan ke dinding, gumpalan kertas tadi lengket di dinding. terkadang gumpalan itu tidak lengket ke dinding. Lalu kami coba beberapa kali, ternyata agar gumpalan kertas lengket ke dinding, kami harus membasahinya dan melemparnya keras, bukan pelan.

4.      Mereorganisasi pengalaman sebelumnya
Ketika saya belajar memasak sayur. Saya menumis kangkung. Ketika air nya telah mendidih, saya langsung mematikan kompor dan menghidangkannya. Namun, ketika dicicipi kangkung nya tidak lembut. Lalu, saya mencoba lagi dan juga bertanya pada mama dan memperhatikan mama memasaknya, ternyata setelah air mendidih, sayur tidak boleh langsung diangkat. Namun, didiamkan beberapa saat sampai sayurnya lembut.

5.      Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa
Akhir-akhir ini saya sering telat bangun. Masalahnya adalah, ketika alarm saya untuk bangun berbunyi, saya mematikannya dan kembali tidur. Dari situ, saya belajar bahwa jika alarm hanya dibunyikan sekali, saya akan emmatikan dan kembali tidur. Maka saya mengatur alarm saya berbunyi setiap 5 menit sekali. Hingga saya bosan mendengarkannya dan terbangun. Kekekeke :D

Kaitannya dengan Gambar 1.1
1.      Pengalaman pertama dapat dikaitkan dengan perspektif Behavioristik. Dimana aliran ini menyatakan bahwa akan ada kaitan antara tindakan dri dalam diri dan lingkungan. Maka dalam pengalaman saya, saya juga mendapatkan pembelajaran dari senior dan juga pengalaman-pengalaman turun lapangan dapat membuat kegiatan selanjutnya menjadi lebih baik.

2.      Pengalaman saya kedua dapat dikaitkan dengan perspektif interaksionis. Dimana, Gagne menjelaskan bahwa terdapat faktor internal dan eksternal dalam pembelajaran. Saya menganggap nilai C+ itu sudah cukup karena faktor internal saya yaitu motivasi dan keyakinan saya menggap itu sudah cukup. Selain itu, didukung juga oleh teman-teman yang berpendapat sama dengan saya. Dan juga faktor materi yang banyak dan begitu banyak hapalan yang membuat saya menganggap bahwa nilai C+ itu sudah cukup.

3.      Pengalaman saya ketiga dapat dikaitkan dengan teori perkembangan interaksionis. Dimana, Piaget menerangkan bahwa interaksi dan eksperimentasi yang beulang-ulang dengan objek akan melahirkan pemikiran yang lebih logis. Dimana, dalam pengalaman saya, saya dan abang saya mencoba hal itu berulang kali, sehingga kami mendapatkan penjelasan bagaimana agar kertas itu dapat menempel di dinding.


4.      Pengalaman saya keempat dapat dikaitkan dengan perspektif kognitif, dimana Bandura menjelaskan konsep modelling. Dalam pengalaman ini, saya menganalisis dan belajar dari model, yaitu mama saya.

5.      Pengalaman saya yang terakhir dapat dikaitkan dengan perspektif Behavioris. Dimana, pengkondisian operan mengatakan konsep tentang reinforcement untuk menguatkan perilaku. Jadi, dalam hal ini saya memberikan reinforcement negatif pada diri saya sendiri. Yaitu, membunyikan alarm berulang-ulang, dengan harapan memperkuat perilaku bangun tepat waktu.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Ocha's Blog